Berkuliah sambil menjalani karir sebagai influencer merupakan sebuah tantangan. Tidaklah mudah membagi waktu menjalani kegiatan akademik dan tetap relevan di dunia digital yang cepat berubah. Kendati demikian, hal ini tidak mengurangi semangat Muthia Zohra Djuanna—mahasiswa Manajemen Kampus Ciputra Makassar—yang mengambil spesialisasi International Business Management.
“Awal mula menjadi influencer itu karena iseng mengupload video di TikTok dan mengikuti semua tren sehingga banyak client yang mau ajak kerjasama. Dari kecil juga sudah buat video YouTube cara buat slime dan dijual lewat Instagram. Waktu itu laku parah sampai nama saya juga ikutan naik, buka paket squishy dan lainnya sambil bantu ayah jalankan coffee shop-nya.” ujar Muthia.
Meski telah menjadi seorang influencer yang berpenghasilan, ia tetap memilih untuk berkuliah. Muthia menjelaskan alasannya berkuliah di Kampus Ciputra Makassar karena ia tertarik dengan spesialisasi yang ada yaitu International Business Management. Ia tekankan keinginan untuk mewujudkan impiannya sebagai business woman yang tentu saja tidak dapat ia gapai begitu saja hanya dengan menjadi seorang influencer.
Dari ketiga jalur sukses yang tersedia, Muthia memilih jalur sukses Family Business. “Saya memilih jalur sukses Family Business, karena sering kali didorong oleh keinginan untuk meneruskan warisan keluarga dan membangun apa yang telah dibangun oleh generasi sebelumnya.” Harapannya setelah masuk di jalur sukses Family Business, ia dapat memperluas dan mengembangkan bisnis tersebut serta menjadikannya lebih sukses dan berkelanjutan di masa depan. Muthia juga ingin mengembangkan bisnis keluarganya dengan ide-ide inovatif dan strategi yang efektif. Selain itu, juga dapat menjadi sumber inspirasi dan pengaruh positif bagi orang lain melalui konten yang dibagikan sebagai seorang influencer.
Dalam menjalani perkuliahan sambil mempertahankan karir sebagai seorang influencer, manajemen waktu menjadi kunci utama. Lalu, bagaimana strategi Muthia dalam membagi waktunya? Selama ini, pekerjaan tambahan seperti pembuatan konten dan sesi foto mengisi hari-harinya. Untungnya, fleksibilitas pekerjaan memungkinkannya untuk menyesuaikan jadwal dengan perkuliahan. Alhasil, Muthia dapat dengan mudah mengalokasikan waktu untuk berkuliah dan menghindari bentrok dengan tugas akademik yang penting. Ini memberi keleluasaan baginya untuk mengembangkan karirnya tanpa adanya bentrokan jadwal perkuliahan.
Selain menjadi influencer, Muthia juga kerap menerima tawaran untuk membuat konten seputar Kampus Ciputra Makassar. Ia menganggap pengalaman tersebut tidak hanya memperkaya pengalaman perkuliahannya, tetapi juga membuka pintu kesempatan dan koneksi yang berharga dalam karirnya sebagai seorang influencer. Karena alasan itulah, ia menjalankan tawaran tersebut dengan penuh antusiasme.