Jenis-jenis Font : Panduan Lengkap Memilih Font yang Bikin Proyekmu Keren Maksimal
Halo, teman-teman desainer, content creator, atau siapa pun yang lagi pusing tujuh keliling cuma gara-gara milih font! Pasti sering kan, udah capek-capek bikin desain atau nulis konten, eh pas mau pilih font malah bingung sendiri. Kayak ada ribuan pilihan tapi kok rasanya nggak ada yang pas, ya? Tenang, kamu nggak sendirian! Memilih font itu memang gampang-gampang susah, tapi sebenarnya ada triknya, lho.
Font itu ibarat baju buat tulisanmu. Kalau bajunya keren dan sesuai, tulisanmu pasti langsung kelihatan beda dan profesional. Sebaliknya, kalau bajunya salah, ya jadinya kurang maksimal, deh. Nah, biar kamu anggap salah pilih lagi, yuk kita kenalan sama jenis-jenis font yang paling sering dipakai
Jenis-Jenis Font
1. Font Serif: Si Klasik yang Penuh Wibawa
Coba perhatikan font di koran atau buku-buku tebal. Pasti ada “cakar-cakar” kecil di ujung hurufnya,kan? Nah, itu namanya serif. Font ini punya kesan yang klasik, elegant, dan terpercaya. Cocok banget buat proyek yang butuh kesan formal, serius, atau tradisional. Contoh font serif yang populer: Times New Roman, Garamond, dan Georgia. Gunakan font ini untuk buku, majalah, atau website yang fokus pada konten informatif.
2. Font Sans-Serif: Si Modern yang Gampang Dibaca
Kebalikan dari Serif, Sans-Serif itu artinya “tanpa serif”. Jadi, font ini hurufnya polos tanpa “cakar” kesannya modern, bersih, dan to-the-point. Karena bentuknya sederhana, Sans-Serif sangat mudah dibaca, terutama di layar digital. Ini alasan kenapa banyak website, aplikasi, dan logo menggunakan font jenis Ini. Contoh font Sans-Serif yang sering kamu lihat: Arial, Helvetica, dan Calibri. Sempurna untuk website, presentasi, atau branding yang ingin terlihat minimalis.
3. Font Script: Si Elegant yang Penuh Sentuhan Pribadi
Font Script ini niru tulisan tangan. Bentuknya meliuk-liuk dan sambung menyambung, memberikan kesan personal, mewah, dan artistik. Cocok banget untuk undangan pernikahan, logo produk kecantikan, atau desain yang butuh sentuhan elegant. Tapi ingat, jangan pakai font ini untuk teks yang panjang karena bisa bikin pembaca cepat lelah. Contoh font Script: Allura, Pacifico, dan Brush Script.
4. Font Display / Decorative: Si Unik yang Mencuri Perhatian
Font Display atau Decorative ini adalah font yang punya karakter paling kuat dan unik. Biasanya, font ini dibuat untuk tujuan spesifik, seperti font yang mirip tulisan graffiti, font horor, atau font yang terinspirasi dari gaya retro. Paling pas dipakai buat judul (headline) atau logo, tapi jangan pernah dipakai buat teks yang panjang, ya! Karena kalau terlalu banyak, desainmu malah jadi kelihatan berantakan.
5. Font Monospace: Si Rapi yang Suka Jarak Sama
Ciri Khas font Monospace adalah setiap hurufnya punya lebar yang sama. Jadi, huruf ‘i’ dan ‘m’ akan punya lebar yang persis sama. Ini bikin font Monospace terlihat sangat rapi dan terstruktur. Dulu, font ini sering dipakai di mesin tik dan coding. Sekarang, Monospace banyak digunakan untuk presentasi data, coding, atau desain yang ingin memberikan kesan teknis dan teratur. Contoh fontnya: Courier New dan Consolas.
Nah, sekarang udah tahu kan perbedaannya? Kuncinya, jangan takut bereksperimen! Coba padu padankan dua jenis font berbeda. Misalnya, pakai font Sans-Sertif yang bersih untuk teks utama, lalu pakai font Serif yang elegant untuk judulnya. Atau, pakai font Display yang unik untuk judul, dan font Sans-Serif untuk penjelasannya. Yang penting, pastikan font yang kamu pilih itu bisa bikin proyekmu makin “berbicara” dan sesuai dengan mood yang ingin kamu sampaikan. Maka dari itu ayo join jurusan VCD Universitas Makassar dan gapai jalanmu dalam dunia visual komunikasi, menuju Entrepreneur. Daftar sekarang!