Dalam dunia perkuliahan, semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa sangat berkembang pesat. Tidak hanya fokus pada kegiatan akademik, sejumlah mahasiswa mulai mengembangkan ide-ide mereka dengan membangun start-up business mereka sendiri. Salah satu contohnya adalah Liezel Callista Liestan, mahasiswi Kampus Ciputra Makassar spesialisasi Digital Business Management angkatan 2021, yang mengembangkan ide bisnisnya yaitu bimbel "Kamar Belajar". Dengan inovasi tersebut, Liezel bahkan bisa membiayai uang kuliahnya sendiri melalui pendapatan bisnis tersebut.
Liezel adalah tipe orang yang sangat suka belajar secara terus menerus. Mimpi sebelumnya adalah menjadi seorang dokter karena dia sangat suka ilmu yang menyangkut kedokteran dan dia juga tahu bahwa dokter adalah salah satu profesi yang harus terus belajar setiap harinya. Tetapi karena beberapa alasan, akhirnya dia tidak mengambil jalan untuk menjadi seorang dokter.
Awalnya Liezel tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang pengajar maupun pemilik sebuah bimbingan belajar. Alasannya adalah karena dia tidak merasa memiliki bakat dalam mengajar. Awal mula dia merasa tertarik dengan mengajar adalah saat ibunya meminta untuk membantu adiknya yang sedang ujian. Ternyata, hasil ujiannya semua mengalami peningkatan nilai yang signifikan sampai gurunya kaget. Saat Liezel mendengar kabar itu, dia merasa memiliki kepuasan tersendiri karena ilmu yang dia miliki bisa sangat berguna untuk adiknya dan juga dia bisa terus belajar. Akhirnya, ibunya menyarankan agar Liezel mencoba membuka tempat bimbel.
Sebelumnya Liezel cukup takut untuk membuka sebuah usaha lantaran takut salah langkah karena tidak ada yang membimbing. Tetapi saat berkuliah di Kampus Ciputra Makassar, terdapat mata kuliah Start Up yang selama 2 semester mahasiswa akan membentuk kelompok untuk membuat sebuah usaha. Dari sanalah Liezel banyak belajar bagaimana mengelola sebuah usaha. Akhirnya karena dukungan dari dosen serta teman kuliah, Liezel pun memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri.
Motivasi Liezel untuk membuka bisnis bimbel “Kamar Belajar” cukup simpel, yaitu membantu anak-anak dalam mencapai potensi akademik mereka. Liezel juga menambahkan bahwa saat masih bersekolah, dia juga mengikuti bimbel dan merasa sangat terbantu dalam meningkatkan nilainya. Oleh karenanya Liezel ingin membuka bimbel agar bisa membantu anak-anak sebagaimana bimbel membantunya dulu.
Tidak pernah terpikir dalam benak Liezel bahwa ada hari dimana dia bisa membiayai pendidikannya dengan hasil kerja kerasnya. Saat bimbel yang dirintis sudah mulai membuahkan hasil, saat itu juga bertepatan dengan orang tua Liezel yang mengalami kesulitan ekonomi karena ayahnya yang berhenti bekerja dan gaji ibunya yang tidak cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga. Apalagi, Liezel juga punya 2 adik yang masih bersekolah. Akhirnya dari sana, dia mulai mencoba membantu dengan membiayai kuliahnya sendiri. Hingga sekarang saat ayahnya sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, Liezel tetap membiayai kuliah dan kebutuhannya dengan penghasilannya sendiri.
Saat ini Liezel mengambil program MBKM Wirausaha Merdeka dan sangat terbantu dengan pembagian jadwal kelas yang lebih memfokuskan pada waktu usaha. Walaupun mengajar bimbel, dia tetap mengerjakan tugas yang diberikan pada malam hari usai mengajar.
Liezel juga mendapatkan kemudahan karena berkuliah di Kampus Ciputra Makassar yang mendukung mahasiswanya untuk membangun bisnis sendiri dengan berbagai keunggulan seperti mentoring dengan dosen akademisi maupun praktisi yang sudah berpengalaman dalam bidangnya, networking dengan sesama teman kuliah yang memiliki bisnis yang berbeda, dan tugas yang diberikan pun berdasarkan pada proyek nyata (real project) sehingga Liezel dapat menerapkannya langsung pada bisnis bimbelnya.
Dengan semangat dan inovasi Liezel dalam membangun bisnis dan juga dukungan dari kampus, Liezel pun bisa menjalankan bisnisnya dengan lebih baik. Hal ini dikarenakan Kampus Ciputra Makassar sangat mendukung mahasiswanya untuk mengembangkan potensi dalam berbisnis. Walaupun ditengah kesibukannya dengan jadwal kuliah, para mahasiswa tetap dapat menjalankan bisnisnya secara bersamaan.