Perbedaan kuliah di kampus negeri dan swasta. - Memilih kampus untuk melanjutkan pendidikan bukanlah hal yang mudah. Ada banyak aspek penting yang harus kamu pertimbangkan, sebab ini akan mempengaruhi jalannya studi kamu kedepannya nanti. Salah satu aspek yang perlu dan sering jadi pertimbangan adalah memilih kampus negeri atau swasta. Tak sedikit calon mahasiswa yang akhirnya bingung karena masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Nah, biar kamu punya gambaran dan bisa memilih yang cocok untuk kamu kuliah, yuk kita bahas perbedaan kuliah di kampus negeri dan swasta.
Hal pertama yang jadi pertimbangan memilih kampus adalah biaya, dan banyak yang akhirnya memilih kampus negeri karena menganggap biayanya lebih murah dibanding swasta. Kampus negeri dulu memang sangat identik dengan biaya kuliah yang lebih murah. Namun sekarang dengan adanya sistem UKT (Uang Kuliah Tunggal) dimana biaya kuliah setiap mahasiswa akan berbeda tergantung penghasilan orang tua. Jadi bisa saja kamu dapat UKT tinggi dan biayanya mirip-mirip swasta.
Di sisi lain, kampus swasta memang biasanya punya biaya lebih tinggi. Tapi jangan salah, banyak juga kampus swasta yang menawarkan berbagai beasiswa, cicilan, bahkan program kuliah sambil kerja agar biaya kuliah jadi lebih ringan. Jadi jangan langsung minder untuk kuliah di swasta.
Sejak dulu, persaingan untuk masuk ke kampus negeri memang terbilang cukup ketat. Sebab, proses seleksinya dilakukan secara nasional. Jadi kamu akan bersaing dengan calon mahasiswa di seluruh Indonesia. Untuk masuk ke kampus negeri, kamu harus melewati seleksi nasional, baik berbasis prestasi atau biasa disingkat SNBP maupun berbasis test atau SNBT. Tak hanya itu, kampus negeri juga menawarkan jalur mandiri yang seleksinya tentu saja juga cukup ketat.
Sementara untuk masuk di kampus swasta, jalur ataupun proses seleksinya lebih fleksibel. Banyak yang punya tes masuk sendiri atau bahkan hanya butuh nilai rapor. Tapi bukan berarti kualitasnya jelek, ya. Banyak kok kampus swasta yang punya standar akademik tinggi dan berkualitas.
Dulu sih, kampus negeri dikenal punya fasilitas lebih lengkap. Kampus negeri juga biasanya punya lahan luas, gedung yang bersejarah, dan segudang fasilitas yang memadai karena sudah berdiri lama. Namun karena jumlah mahasiswanya juga banyak, kadang fasilitasnya harus rebutan. Meski begitu, kampus negeri juga terus berbenah, apalagi yang sudah punya nama besar.
Sekarang kampus swasta juga tak kalah dalam hal fasilitas dan lingkungan kampusnya. Malah banyak kampus swasta yang lebih modern dan sering punya gedung baru, lab canggih, dan suasana yang lebih nyaman karena jumlah mahasiswanya lebih sedikit. Tapi kelengkapan fasilitas dan kenyamanan lingkungan kampus ini tergantung dari kampusnya juga ya, jadi jangan overgeneralize.
Secara umum, semua kampus di Indonesia memang harus mengikuti standar nasional pendidikan tinggi yang sudah ditentukan oleh Kemendikbud (alias kurikulum nasional). Namun masing-masing kampus memiliki cara implementasinya yang bisa beda banget, terutama di kampus negeri dan swasta. Kurikulum di kampus negeri cenderung lebih konservatif dan akademis.
Bisa dibilang kurikulum di kampus negeri fokus banget ke teori dan dasar-dasar ilmiah. Meski saat ini sudah banyak yang menerapkan project based juga. Sistem perkuliahan juga sudah memiliki standar dan jadwal tetap yang kebanyakan berkuliah di Senin-Jumat dari pagi sampai sore. Sedangkan di kampus swasta sistem perkuliahan biasanya lebih fleksibel. Jadwalnya bahkan ada yang Sabtu & Minggu dan ada perkuliahan malam. Dari sisi kurikulumnya juga lebih fleksibel dan cepat beradaptasi dengan perkembangan industri, karena biasanya berfokus langsung pada ilmu praktek sesuai dengan kebutuhan industri.
Kampus negeri biasanya memiliki pilihan jurusan dan spesialisasi yang lebih luas. Mulai dari jurusan umum sampai yang super spesifik. Bahkan di kampus negeri memiliki jurusan-jurusan yang terbilang klasik seperti Kehutanan, Arkeologi, Ilmu Sejarah, Astronomi, Geofisika, hingga Sastra Daerah, yang kadang tidak kamu temukan di kampus swasta.
Sebaliknya di kampus swasta, jurusan dan spesialisasi yang disediakan sangat spesifik. Hal ini karena kampus swasta kebanyakan lebih fokus ke jurusan yang dibutuhkan dunia kerja & industri. Meski tidak memiliki banyak jurusan yang sifatnya “klasik” atau riset murni, tapi kampus swasta terbilang unggul di jurusan-jurusan "kekinian". Seperti Digital Business Manajemen, Desain Komunikasi Visual (DKV), Artificial Intelligence, dan lain-lain.
Kampus negeri sudah jelas punya alumni yang luas dan tersebar di mana-mana. Hal ini karena kampus negeri sudah berdiri dari lama, bahkan ada yang sudah berdiri sejak zaman kolonial. Alumninya telah tersebar di berbagai industri, mulai dari pemerintahan, BUMN, akademisi, sampai sektor swasta. Hal ini jugalah yang akhirnya membuat kampus negeri memiliki jaringan dan koneksi yang luas.
Bagaimana dengan kampus swasta? Meski alumni tidak sebanyak kampus negeri, jaringan koneksinya juga tidak kalah. Biasanya alumni kampus swasta langsung terjun ke startup, digital business, atau perusahaan multinasional. Tak sedikit kampus swasta yang akhirnya punya alumni yang solid dan aktif banget bikin kolaborasi sehingga semakin memperluas jaringan kampusnya .
Dengan lulus dari kampus negeri berarti kamu telah memiliki “branding” yang baik di mata perusahaan. Banyak perusahaan, apalagi yang konvensional & BUMN masih menganggap lulusan kampus negeri sebagai prioritas, terutama dari kampus-kampus top.
Meski begitu, lulus dari kampus swasta bukan berarti tidak memiliki kesempatan yang sama. Sekarang sudah banyak kampus swasta ternama yang telah bekerjasama dengan perusahaan dari awal serta materi kurikulum yang dibangun berbasis praktek. Dengan modal itu, lulusan kampus swasta tentu saja juga siap untuk bersaing di dunia kerja, atau bahkan membuka usaha sendiri.
Baik kampus negeri maupun swasta punya keunggulannya masing-masing. Kampus negeri unggul di branding, sejarah panjang, dan jaringan alumni yang luas. Sementara kampus swasta lebih fleksibel, adaptif terhadap perkembangan zaman, dan kuat dalam koneksi industri. Terlepas dari itu semua, dimanapun kamu memilih untuk berkuliah, kamu harus memanfaatkan peluang yang ada. Karena sekarang, dunia kerja tidak cuma lihat asal kampus, tapi juga skill dan pengalaman nyata.
Kalau kamu ingin berkuliah yang tidak hanya teori saja, UC Makassar bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebagai kampus swasta berbasis entrepreneurship, UC Makassar bukan cuma fokus memberikan teori, tapi juga akan mendorong kamu jadi pencipta lapangan kerja, bukan sekadar pencari kerja. Kurikulumnya dirancang untuk membangun mindset wirausaha sejak semester awal. Sehingga kamu akan dibekali dengan pengalaman proyek nyata, magang, dan business mentoring. Dosen-dosennya juga banyak yang merupakan praktisi dan pelaku bisnis langsung. Jadi kamu akan mendapatkan teori dan pengalaman langsung dari yang berpengalaman di bidangnya.
Jadi pilih kampus negeri atau swasta? Yang penting kamu punya tempat belajar yang ngerti tujuanmu dan dukung kamu dari awal sampai lulus.
Kalau itu yang kamu cari, mungkin saatnya kamu daftar di UC Makassar!